Hakikat benci

Benci adalah ketika melihat teman-teman diam karena ingin aman, ketika ada dosen melawan ketentuan yang sudah ada dengan semena-mena.
Benci adalah ketika melihat teman-teman ingin aman ketika uang kegiatan besar tapi mereka semua bungkam.
Padahal ada yang ingin ikut terkendala uang,  tapi gengsi menebal-mengkristal membuat dinding-dinding.

Benci adalah ketika simpati tak ada lagi pada hati.
Peduli tak ada lagi dalam nurani.
Dan berteman hanyalah sebatas jual-beli yang ingin meraih untung.
Tanpa ingin saling memperbaiki-menutupi yang kurang dan beriringan ketika sama-sama dalam satu hasta; bukan kasta.
Benci adalah ketika pertemanan asik dalam kebodohan yang dibungkus tawa akan kekurangan orang lain.
Benci adalah ketika pertemanan asik dalam pukul-memukul, dalam artian yang tak sebenarnya.
Padahal ada cara lain menegur tanpa harus menjatuhkan.
Benci adalah ketika teman dijadikan lawan, dan kekurangan teman dijadikan bahan candaan.
Benci adalah ketika peduli bukan lagi utama.
Tapi siapa yang paling up to date dan siapa yang paling banyak membuat tawa tersimpul dalam keseharian kita.

Benci adalah ketika aku bagian dari itu semua.
Dan hakikat teman hilang pada ego-ego yang berserakan. Bak daun kering yang tergeletak payah dan pasrah.

181116, Syaima Mufida.

Comments