Kenapa Harus Marah?
Suatu waktu, saya pernah menjadi pemarah sekali. Tahun ke-3 kuliah, saya memutuskan untuk tidak lagi menetap di kosan. Mata kuliah yang saya ambil sudah sedikit dan masih memungkinkan untuk pulang pergi. Pergi kuliah diawali dengan melihat ayah ibu ternyata jauh lebih menyenangkan dan memberi semangat. Pagi-pagi, pukul 04.00 saya harus sudah bersiap dan berangkat menuju stasiun Universitas Indonesia. Membujuk adik laki-laki pertama untuk mengantar. Bersyukur sekali punya banyak saudara laki-laki. Semuanya bisa jadi tukang ojek sementara hehe Pernah suatu waktu, kereta pulang yang saya naiki baru sampai stasiun UI pukul 23.30 karena kendala. Biasanya, saya memesan ojek online. Tapi pukul 23.30 ojek online sudah tidak boleh masuk kampus ternama itu. Tutup. Saya harus berjalan ke pintu masuk depan. Dan akhirnya, saya mengabari si adik kalau saya baru sampai stasiun pukul 23.30. _"Bisa jemput ga?"_ _"Engga,ada acara di sekolah"_ katanya. _"Oke"_ Lalu, s