Posts

Showing posts from 2015
Tahun 2015 bagiku, menantang sekali. Penuh ujian-ujian yang sedikit demi sedikit terselesaikan. Penuh perjalanan pencarian jati diri. Penuh perjalanan spritualitas. Bahagia diatas luka hati yang menganga. Menangis haru diatas hari yang bahagia. Dan allah yang membuatnya, allah yang menetapkannya. Allah yang membuatku jatuh berkali-kali dan menyerah. Lantas bersimpuh memohon ampun, mengakui diri lemah dan hina tanpaNya. Menyatakan bahwa, aku mencintaiNya.

Cinta-perlawanan-cerita

Cinta adalah perlawanan. Menembus batas ketika kau merasa sanggup dan siap. Cinta adalah perlawanan. Ketika orang-orang mengomentari sikap kita dengan picingan mata. Cinta adalah perlawanan. Ketika allah tak lagi yang menjadi utama, Cinta adalah perlawanan. Membuat rindu menjadi kata temu. Cinta adalah perlawanan. Membuat rindu dan cinta menjadi seutuhnya milik allah. Cinta adalah perlawanan. Ketika takdir tak memihak dengan harapan dan usaha. Cinta adalah perlawanan. Ketika menunggu tanpa tahu apakah dia sedang menunggu. Cinta adalah perlawanan. Melawan batas untuk diri agar tetap terjaga . Cinta adalah perlawanan. Menembus batas diri sebagai pembuktian cinta. Cinta adalah cerita. Dan setiap cerita, pasti akan ada akhirnya. Entah untuk sekedar bertamu, atau benar-benar bertemu. Mengutuhkan rindu yang terbagi menjadi hanya satu.
Cinta membuat rinduku terbagi menjadi dua. jika cinta bertepuk tangan, usai sudah satu rindu. Lantas merindui allah seutuhnya bersama dia yang allah pilihkan adalah ketenangan.

Adik laki-laki(ku)

Dipenghujung akhir tahun ini, kedua adikku pulang ke rumah seperti anak sekolah lainnya, liburan sekolah. Siang itu, aku dan adik perempuanku-aisyah entah sedang apa aku lupa hihi melihat dompet hitam tergeletak di meja makan. Insting jailku sebagai kakak yang ingin memastikan adik-adikku baik-baik saja segera membukanya. Dan, terlihat kertas putih buku tulis berlipat-lipat diselipkan pada saku dompet yang biasanya orang-orang pakai untuk menaruh berbagai macam kartu. Entah kartu kredit, KTP, dan lainnya. Ternyata dompet itu milik adik laki-lakiku. Aku melihat kertas demi kertas, ternyata bukan sembarang kertas. Sebelum aku membacanya dengan suara keras dan memberitahu aisyah. Aku membacanya dalam hati sembari terkagum-kagum; ini adikku? "Udah uangnya infaqin aja, biarin aja laper yang penting infaqin!" "Jam 10 malem harus ke kelas buat belajar" "Pas liburan nanti dirumah bantuin ortu" "Murojaah 2 juz sehari" Dan aku lupa apalagi. Aku dan a
Dimana Rumahmu Nak? Orang bilang anakku seorang aktivis. Kata mereka namanya tersohor di kampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu Nak? Ibu bilang engkau hanya seorang putri kecil Ibu yang lugu. Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis, ibu kembali mematut diri menjadi seorang ibu aktivis. Dengan segala kesibukanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu Nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia Nak? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berpikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia. Anakku, kita memang berada di satu atap Nak, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini dimanakah rumahmu Nak? Ibu tak lagi melih

Surat al-infithar

Pagi ini, aku berangkat pukul 07.00 menuju tempat perlombaan. Arrahman quran learning center (AQL), di daerah tebet. Aa dua lomba yang akan diadakan pada pagi itu, MHQ dan cerdas cermat islam. Aku mengikuti perlombaan MHQ juz 30. Dimana setiap peserta akan diuji hafalannya. Setelah mengikuti rangkaian acara; pembukaan, tilawah, dan sambutan, acara pun dimulai. Setiap peserta dipanggil ke depan berdasarkan nomor urut yang sudah diambil ketika registrasi saat kedatangan. Setiap peserta yang dipanggil dipersilahkan membaca surat al-fatihah, kemudian membaca surat pilihan, yaitu surat al-infithar dan surat al-'alaq. Tiba giliranku pada nomor urut ke-26. Aku membaca surat al-fatihah dengan agak grogi. Berusaha tenang pada setiap ayat selanjutnya. Sampai ketika aku membaca surat pilihanku, al-infithar. Aku menikmati ayat demi ayat. Seketika aku memejamkan mata, terus dengan membaca ayat ayat pada surat itu. Memperhatikan tajwid dan makhroj. Sampai pada ayat dipertengahan surat, aku men

Abhi dan nadhil

Pekan ini, pekan ke-3 pada bulan Desember. Pekan dimana di tempat mengajarku sedang dilaksanakan UAS; ujian hafalan dan bacaan. Tepat pada pekan ke-3 adalah minggu terakhir, murid-muridku berusaha mengulang sembari mengingat-ingat seluruh hafalannya. Disini, di madrasah qur'an tempatku mengajar. Aku memegang dua kelas, yaitu kelas pra tahsin dan tahsin akhwat reguler. Dimana pertemuan hanya dilaksanakan dua kali dalam seminggu tiap kelasnya. Selasa-kamis untuk tahsin, rabu-jumat untuk pra tahsin. Hari ini hari rabu, jam tanganku sudah menunjukkan pukul 16.00. Sembari menggenggam peralatan mengajar; absen, mutabaah, worksheet, pulpen, form penilaan uas, al-qur'an, aku menunggu murid-muridku yang tak kunjung datang di depan kantor. "Kok murid fida belum dateng ya?" gumamku. Lalu aku memasuki kelas, membereskan meja untuk mereka mengaji nanti. "Eh, kirain belum pada dateng, kalian lagi ngapain? Yaampun, kalian ngapain mainin gituan?" ternyata, mereka sudah d

Nayla dan es krim cornetto

Image
Sore ini, sesampainya di tempat ngajar. Tiba-tiba salahsatu muridku memanggil-manggil dari balik ayunan. " kak fida, kak fida, es krim cornettonya mana?" tanyanya dengan semangat, sedikit berteriak. Sembari menggoyang-goyangkan ayunannya. "Hah? Es krim apa?" aku terheran-heran. Siapa yang membuat janji akan memberikan es krim hari ini? " ih itu loh kak, kata kaka di instagram, es krim satunya lagi bakal dikasih ke orang yang dateng tepat waktu, aku hari ini dateng tepat waktu looh " katanya menjelaskan. Lantas, aku tertawa. Menahan geli. Namanya nayla, murid kelas tahsinku--kelas 5 SD. Dia berteman denganku di media sosial--instagram. Ternyata, apa yang dia biacarakan sejak kedatanganku adalah postingan teraakhirku di instagram. Polos sekali anak satu itu. Dan lagi-lagi, aku menahan tawa.😂

Al-quran dan kakak(ku)

Image
Malam itu, tepat pukul 20.00. Aku baru saja sampai di rumah. Mengurusi acara bulanan di tempat mengajarku menyita jam pulangku, yang seharusnya azan magrib aku sudah pulang. Sesampainya di rumah, aku membuka kembali data-data acara yang harus direkap ulang. Padahal, mataku sudah lelah dan ingin sekali terpejam. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, adikku yang paling kecil baru saja pulang les dengan tetangga sebelah. "Dah, kan di kamar fida ada hadiah tau. Hadiahnya al-qur'an ada tempatnya. Ada suratnya juga. Gatau dari siapa." katanya. "Ah paling dari latifah kan" aku tidak menggubris. Tetap fokus dengan data-data di depanku. " ih beneran bukan dari aku, liat aja sana ke atas." jawabnya menyanggah. "Boong kalii" kali ini aku menengok ke arahnya, memastikan. " yaudah kalo gapercaya aku ambil ya." latifah menuju ke atas, mengambil barang yang dia bicarakan. "Nih liat! Ada suratnya nih" sembari menyodorkan al-qura
Dan malam ini, aku menghabiskan buku-buku sebagai teman menguatkan. Mengikat rindu dalam malam-malam panjang.

Day-2

Mulai hari ini, aku memberanikan diri Mengiklaskan hati untuk mencintai kehilangan Melabuhkan rasa gelisah dalam doa-doa panjang Walaupun aku rindu, Aku hanya bisa bersemoga .
Malam ini, kau beri aku setangkai bunga mawar. Mawar akan doa terbaikmu untuk-ku. Bagaimana aku tak jatuh hati pada-mu? Mawarku.
Image
Kecil, singkat, tapi jadi penyemangat. Ah, anak-anak kecil itu, membuat hidupku lebih hidup.
Image
Padahal ulangtahunnya udah lewat, tapi tetep aja surprise dari hari ke hari :") Selalu, allah ngajarin cara bersyukur dengan cara terindahnya :") Jadi guru itu, wajib. Apalagi perempuan, jika nanti jadi seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Lantas, anak-anak kita berhak lahir dari rahim seorang ibu yang cerdas :)
Cinta adalah perlawanan. Melawan rindu yang tak tertawarkan. Menjaga hati yang senantiasa terpelihara dalam doa.

Ilusi kata tentang cinta

hatinya masih dengan rasa yang sama kah? awal dari mengungkap rasa itu pasti ada ekspektasi sendiri bukan? pasti ada rasa ingin terbalas, ya walaupun kita punya prinsip tersendiri tentang rasa.. maaf atas sikap dua hari terakhir, lagi-lagi mungkin aku harus membuatmu tersadar siapa yang sedang kau hadapi? aku yang sama hal nya dengan wanita lain, yang berusaha memperbaiki kualitas diri dan kamu sebagai paramaternya. ketika kamu aku anggap masih kurang berkualitas dari sisi manapun, aku seperti berkaca diri. lalu buru-buru berlari mempelajari tiap apa saja yang membuat kita, aku dengan orang lain, pun kamu dengan orang lain, sama-sama sekufu  tepat pada waktunya. sama-sama pada kualitas terbaik tentunya. ketika aku tahu semua jawaban yang sudah terungkap. seharusnya aku malu lalu tersadar, bahwa aku bukan dia yang kamu mau. hanya saja, aku boleh berharap bukan? kamu juga boleh dengan pilihanmu dengan penolakan yang terlebih mencerminkan dirimu kalau kamu seseorang yang bai

(Yang) katamu totalitas

angin sore ini berhembus dengan lembutnya, menyapa hati yang sedang tak mau diajak bicara. pikiranku berputar dengan segala macam pertanyaan, mataku menatap kosong jalanan yang penuh debu. "cepetan kali keluarin motornya, taqi udah telat" kataku sembari membereskan barang dagangan yang akan kuantar sore ini. "nanti dulu sena lagi nunggu kabar dari temen" sahut kaka laki-lakiku dengan santainya. "loh, taqi mau ngajar kali, udah mau jam 4 nanti telat"balasku mengomel, kesal dengan gaya santainya yang kufikir dia pasti hanya sedang menunggu kabar dari seorang teman yang tak lebih urusan organisasi, dakwah atau semacamnya. sepanjang jalan kak sena mengantarku, aku hanya bersungut-sungut. isi kepalaku hanya pertanyaan-pertanyaan yang membuatku kesal. akhir-akhir ini dia sering pulang malam, bahkan tidak pulang. entah menginap di kosan temannya untuk menyelesaikan tugas kuliah atau sedang menyelesaikan tugas organisasinya. pernah sesekali aku melihat statu
Image
" bonekanya pake kacamata loh kak mirip ka fida" katanya dengan tawa ceria. Membicarakan hadiah ulangtahunku. Namanya kalliza nindya. Biasa dipanggil ica. Baru saja pindah sekolah ke SMPIT yang mewajibkan hafalan dari juz 27. Sedangkan, juz 30 saja dia belum hafal sepenuhnya. Akhirnya, dengan semangat penuh dia bilang " kak, mulai senin tiap pulang sekolah aku setoran sama kakak setiap hari ya. Abisnya, masa disekolah yang baru, ngafalnya dari juz 27. Kan aku belum hafal juz 30." Katanya. Tidak dengan nada putus asa. Sampai akhirnya senin sore kemarin, hujan turun dengan derasnya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.30-- waktu mengaji sudah dimulai. Ica pun tak kunjung datang. " apa aku pulang saja? Ah tidak, aku harus menunggu." Gumamku. Sembari menunggu, belum habis aku membaca satu halaman al-qur'an. " assalamu'alaikum, kak"  "Wa'alaikumussalam ca, kaka kira kamu gajadi dateng. Kamu dijemput siapa tadi sekolah?"
Minggu ini, banyak sekali orang-orang muncul menanyakan kabar via apa saja. Pastilah aku menjawab dengan ceria, " alhamdulillah kabarku baik, kamu? :)". Allah seperti mengajariku bersyukur berkali-kali. Tanpa memaksa, caraNya selalu indah :')
Walaupun jalan hijrahku tersandung-sandung oleh perkataan orang-orang yang tidak mendukungku sama sekali, aku tetap percaya padamu, allah.
Walaupun aku tahu, kamu ketetapan yang belum tentu ditetapkan. Lantas, aku mundur dari pengharapan? Aku tetap setia mendoakanmu dalam diam, sekalipun setiaku adalah kepergian. Aku tetap menantimu menyebut namaku dalam doamu dipenghujung malam..
Image
Nengok aisyah :D Dan lagi-lagi, ketika aku memilih berhijrah. Allah mudahkan aku,  menceklis satu persatu resolusi yang belumlah ada setahun tergoreskan. Membayangkannya saja sudah membuatku enggan. Ternyata, bukan tentang " harus gimana melakukannya?". Kita hanya cukup percaya, bahwa allah itu ada. Maka, ucapkanlah doa-doa disetiap detik hidupmu. Ketika kau tak sempat menengadahkan tanganmu sekalipun, allah pasti tahu hatimu.  Janji allah pasti. Apalagi yang kau ragukan?
"Pada malam, aku menceritakan semua cinta yang tak terlukiskan" -syaima mufida- #FPMkece #kenalinFPM #love #umi #daughter #writer #yuknulis!
"Sering kali memang kita perlu orang lain sebagai parameter atau cerminan diri terhadap tingkah dan laku atas diri sendiri" -syaima mufida- #ikroma7 #rohisman7 #ukhuwah #ifthor
tidak mudah bermain dengan kata-kata. menyentuh huruf demi huruf untuk merangkai kata membentuk seuntai kalimat yang indah. tapi tidak untuk mengungkap pun melukis tentang pertemanan nan indah. allah mempertemukan kita dengan banyak sekali manusia yang berbeda-beda baik fisik, sikap, latar belakang, dan keimanan. bertemu, bersalaman, saling mengenal, lalu dekat menjadi teman seperjuangan. mungkin ada  yang datang lalu pergi. dan tak bisa dipungkiri ada yang datang lalu selalu dihati. saling menyemangati , menjaga dalam doa. memperlakukan seperti saudara sendiri. entah seperti kakak, ataupun adik. ada, kan? jikalau ada, simpan ia dalam tiap robithoh mu. ingat wajahnya ketika robithoh terlatunkan. baik dalam diam atauupun dalam ucap. spesial untuk yang terspesial.. gute nacht, syaima mufida-
"Wahai anakku, kemarilah.."tiba-tiba suara serak ayah mengagetkanku.  Terlihat tubuhnya yang sudah mulai ringkih berjalan kearah meja belajarku. Lalu meletakkan sebuah kotak berbungkus kertas kado berwana pink-warna kesukaanku. "Ini hadiah untukku ayah? Sungguh?" Aku menyambut hadiah pemberian ayah dengan teramat senang. Tatkala aku membukanya, muncullah sebuah kotak musik berbentuk terompet yang memamerkan warna keemasannya. Mengeluarkan alunan nada yang sangat indah. "Maka apabila datang suara yang memekakkan(tiupan sangkakala yang kedua)..."ayah mulai angkat bicara. Nada suaranya datar, raut wajahnya penuh takut. Namun seketika suaranya bergetar,menghilang. Berbagai macam not balok tersusun rapih di dinding kamarku. Sesekali berubah menjadi sosok ibu, ayah, adik, serta sanak saudara yang lain. Serta merta saling menjauhi. Berlarian. Lalu aku terbangun. Mataku menangkap samar orang-orang disekelilingku. Seperti sedang bernyanyi. Ternyata, hari ini ha
"Ramai sekali tempat ini" keluhku. Aku segera mengasingkan diri melewati titian hati yang terlanjur sepi. Aku telah sampai. Sesaatku menjejakkan kaki, aku berfikir. Sepertinya aku sedang ada pada zaman purwakala hidupku. Terbentang lautan luas yang telah lama mati. Terhujam rindu akan masa lalu yang tak sengaja terbuka. Patahan cadik-cadik yang tergenang ditengah lautan bak memori pahit yang masih tersimpan, tak mau menghilang. Ikan-ikan terkapar mengeluarkan bau bacin. Aku tersadar, hatiku menghangus sejak lama. ketika kau berkata; aku tidak mencintaimu lagi. #prosamini #FPMkece #FPMkeren #FPMmelangit #yuknulis! #penulismuda #semangatmuda #indonesia #pantai #perjalanan #tripoflove
Nasehat dari Syikhunaa hadlrotus syech KH.Maimoen Zubeir. "Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah."
Image
🍃LOMBA MENULIS CERITA ANAK ISLAMI PRO-U MEDIA🍃 🙇 Untuk Peserta Segala Usia 🎁 Total Hadiah: Uang Rp. 9,5 Juta & Paket Buku Senilai 3 Juta 💎 KETENTUAN UMUM LOMBA  1. Cerita yang dibuat merupakan cerpen yang disajikan untuk anak-anak (segmentasi pembacanya: anak-anak)  2. Tema cerpen bebas tetapi Islami (boleh kisah sehari-hari, dunia sekolah/ pesantren, dakwah, motivasi, petualangan, detektif, dll)  3. Cerpen boleh berdasarkan kisah nyata, fiksi, maupun campuran keduanya  4. Peserta tidak dikenakan biaya apa pun (gratis)  5. Usia peserta bebas (boleh anak-anak, remaja, maupun dewasa/umum)  6. Karya yang dikirim merupakan hasil karya sendiri, orisinal, serta belum pernah dipublikasikan atau dilombakan sebelumnya  7. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 karya  8. Karya dikirim dalam bentuk printout (2 eksemplar) ke alamat OMAH DAKWAH PRO-U MEDIA, Jl. Jogokariyan 41 Yogyakarta 55143 (Pada amplop ditulis Lomba Menulis Cerita Anak Islami)  9. Karya bisa diantar l
Ketika aku melihat kakak-kakaku berprestasi Maka aku harus berprestasi! Ketika aku melihat kaka-kakaku menjadi pendendam Oh, aku harus jadi seperti itu juga! Ketika aku melihat kakak-kakaku merendahkan dirinya sendiri Lantas, aku? Aku berusaha tertatih menegakkan diri sendiri tanpa contoh, Demi adik-adik yang masa depannya masih terlihat terang Karena aku tahu, bahwa tiap-tiap manusia perlu contoh. Kau pasti tahu untuk apa. Lantas, kau?
Seseorang memainkan biola ditengah lorong jalanan Bak orkestra! Suaranya menggema dikolong jembatan Tak gaduh, terindahkan oleh angin malam Hatiku mengaduh mendengar jeritan alam Pertanda malam sudah tak lagi ingin menggenggam Lepas saja peluhmu yang tak lagi bermakna! Kemanakah perginya jiwa para makhluk bernama manusia ? Malam tak lagi mengenal malam Kelam tak lagi mengenal kelam Langit begitu kelabu tuh diindahkan Tangisku memecah rindu akan hadir; tuhan .

Jatuh (cinta)

Bu, aku jatuh cinta Pada seseorang yang tiba-tiba datang Mengenalnya saja tidak, bu Bu, aku jatuh cinta Hatiku jadi meracau Merasa tak pantas, bu Atas semua pernyataan mereka tentang keluarga kita Bu, aku jatuh cinta lagi Tapi aku sedih Tidak merasa senang Katanya, mereka merasa tak pantas Karena perbedaan kasta Bukankah di depannya ada cinta? Bu, aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya Apakah kau mengizinkan, aku bu? Kenapa tidak? Katamu. Karena kali ini, aku benar-benar jatuh dipelukan cinta, bu Akankah aku?

Contoh puisi mbeling

(Revisi) Si bapak (guru) Si bapak bilang " amalkan ayat ini ayat itu" Omong kosong. Tiap jam pelajaran si bapak; Datang-datang menyeruduk Kayak banteng Dasar goblok! Katanya. Padahal lagi setoran ayat yang cuma lupa Tiap hari, pagi sekali aku berangkat sekolah Dimana-mana angin segar Si bapak malah menghisap-hisap asap Dasar goblok! Belum selesai pelajaran Malah ke laut Kena drone penghisap asap Keluar-keluar giginya gingsul Kuping-kuping mengebul Ternyata ribut Dasar goblok! Syaima mufida 18 okt' 15