Posts

Showing posts from November, 2015

Al-quran dan kakak(ku)

Image
Malam itu, tepat pukul 20.00. Aku baru saja sampai di rumah. Mengurusi acara bulanan di tempat mengajarku menyita jam pulangku, yang seharusnya azan magrib aku sudah pulang. Sesampainya di rumah, aku membuka kembali data-data acara yang harus direkap ulang. Padahal, mataku sudah lelah dan ingin sekali terpejam. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, adikku yang paling kecil baru saja pulang les dengan tetangga sebelah. "Dah, kan di kamar fida ada hadiah tau. Hadiahnya al-qur'an ada tempatnya. Ada suratnya juga. Gatau dari siapa." katanya. "Ah paling dari latifah kan" aku tidak menggubris. Tetap fokus dengan data-data di depanku. " ih beneran bukan dari aku, liat aja sana ke atas." jawabnya menyanggah. "Boong kalii" kali ini aku menengok ke arahnya, memastikan. " yaudah kalo gapercaya aku ambil ya." latifah menuju ke atas, mengambil barang yang dia bicarakan. "Nih liat! Ada suratnya nih" sembari menyodorkan al-qura
Dan malam ini, aku menghabiskan buku-buku sebagai teman menguatkan. Mengikat rindu dalam malam-malam panjang.

Day-2

Mulai hari ini, aku memberanikan diri Mengiklaskan hati untuk mencintai kehilangan Melabuhkan rasa gelisah dalam doa-doa panjang Walaupun aku rindu, Aku hanya bisa bersemoga .
Malam ini, kau beri aku setangkai bunga mawar. Mawar akan doa terbaikmu untuk-ku. Bagaimana aku tak jatuh hati pada-mu? Mawarku.
Image
Kecil, singkat, tapi jadi penyemangat. Ah, anak-anak kecil itu, membuat hidupku lebih hidup.
Image
Padahal ulangtahunnya udah lewat, tapi tetep aja surprise dari hari ke hari :") Selalu, allah ngajarin cara bersyukur dengan cara terindahnya :") Jadi guru itu, wajib. Apalagi perempuan, jika nanti jadi seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Lantas, anak-anak kita berhak lahir dari rahim seorang ibu yang cerdas :)
Cinta adalah perlawanan. Melawan rindu yang tak tertawarkan. Menjaga hati yang senantiasa terpelihara dalam doa.

Ilusi kata tentang cinta

hatinya masih dengan rasa yang sama kah? awal dari mengungkap rasa itu pasti ada ekspektasi sendiri bukan? pasti ada rasa ingin terbalas, ya walaupun kita punya prinsip tersendiri tentang rasa.. maaf atas sikap dua hari terakhir, lagi-lagi mungkin aku harus membuatmu tersadar siapa yang sedang kau hadapi? aku yang sama hal nya dengan wanita lain, yang berusaha memperbaiki kualitas diri dan kamu sebagai paramaternya. ketika kamu aku anggap masih kurang berkualitas dari sisi manapun, aku seperti berkaca diri. lalu buru-buru berlari mempelajari tiap apa saja yang membuat kita, aku dengan orang lain, pun kamu dengan orang lain, sama-sama sekufu  tepat pada waktunya. sama-sama pada kualitas terbaik tentunya. ketika aku tahu semua jawaban yang sudah terungkap. seharusnya aku malu lalu tersadar, bahwa aku bukan dia yang kamu mau. hanya saja, aku boleh berharap bukan? kamu juga boleh dengan pilihanmu dengan penolakan yang terlebih mencerminkan dirimu kalau kamu seseorang yang bai

(Yang) katamu totalitas

angin sore ini berhembus dengan lembutnya, menyapa hati yang sedang tak mau diajak bicara. pikiranku berputar dengan segala macam pertanyaan, mataku menatap kosong jalanan yang penuh debu. "cepetan kali keluarin motornya, taqi udah telat" kataku sembari membereskan barang dagangan yang akan kuantar sore ini. "nanti dulu sena lagi nunggu kabar dari temen" sahut kaka laki-lakiku dengan santainya. "loh, taqi mau ngajar kali, udah mau jam 4 nanti telat"balasku mengomel, kesal dengan gaya santainya yang kufikir dia pasti hanya sedang menunggu kabar dari seorang teman yang tak lebih urusan organisasi, dakwah atau semacamnya. sepanjang jalan kak sena mengantarku, aku hanya bersungut-sungut. isi kepalaku hanya pertanyaan-pertanyaan yang membuatku kesal. akhir-akhir ini dia sering pulang malam, bahkan tidak pulang. entah menginap di kosan temannya untuk menyelesaikan tugas kuliah atau sedang menyelesaikan tugas organisasinya. pernah sesekali aku melihat statu
Image
" bonekanya pake kacamata loh kak mirip ka fida" katanya dengan tawa ceria. Membicarakan hadiah ulangtahunku. Namanya kalliza nindya. Biasa dipanggil ica. Baru saja pindah sekolah ke SMPIT yang mewajibkan hafalan dari juz 27. Sedangkan, juz 30 saja dia belum hafal sepenuhnya. Akhirnya, dengan semangat penuh dia bilang " kak, mulai senin tiap pulang sekolah aku setoran sama kakak setiap hari ya. Abisnya, masa disekolah yang baru, ngafalnya dari juz 27. Kan aku belum hafal juz 30." Katanya. Tidak dengan nada putus asa. Sampai akhirnya senin sore kemarin, hujan turun dengan derasnya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.30-- waktu mengaji sudah dimulai. Ica pun tak kunjung datang. " apa aku pulang saja? Ah tidak, aku harus menunggu." Gumamku. Sembari menunggu, belum habis aku membaca satu halaman al-qur'an. " assalamu'alaikum, kak"  "Wa'alaikumussalam ca, kaka kira kamu gajadi dateng. Kamu dijemput siapa tadi sekolah?"
Minggu ini, banyak sekali orang-orang muncul menanyakan kabar via apa saja. Pastilah aku menjawab dengan ceria, " alhamdulillah kabarku baik, kamu? :)". Allah seperti mengajariku bersyukur berkali-kali. Tanpa memaksa, caraNya selalu indah :')
Walaupun jalan hijrahku tersandung-sandung oleh perkataan orang-orang yang tidak mendukungku sama sekali, aku tetap percaya padamu, allah.
Walaupun aku tahu, kamu ketetapan yang belum tentu ditetapkan. Lantas, aku mundur dari pengharapan? Aku tetap setia mendoakanmu dalam diam, sekalipun setiaku adalah kepergian. Aku tetap menantimu menyebut namaku dalam doamu dipenghujung malam..
Image
Nengok aisyah :D Dan lagi-lagi, ketika aku memilih berhijrah. Allah mudahkan aku,  menceklis satu persatu resolusi yang belumlah ada setahun tergoreskan. Membayangkannya saja sudah membuatku enggan. Ternyata, bukan tentang " harus gimana melakukannya?". Kita hanya cukup percaya, bahwa allah itu ada. Maka, ucapkanlah doa-doa disetiap detik hidupmu. Ketika kau tak sempat menengadahkan tanganmu sekalipun, allah pasti tahu hatimu.  Janji allah pasti. Apalagi yang kau ragukan?
"Pada malam, aku menceritakan semua cinta yang tak terlukiskan" -syaima mufida- #FPMkece #kenalinFPM #love #umi #daughter #writer #yuknulis!
"Sering kali memang kita perlu orang lain sebagai parameter atau cerminan diri terhadap tingkah dan laku atas diri sendiri" -syaima mufida- #ikroma7 #rohisman7 #ukhuwah #ifthor
tidak mudah bermain dengan kata-kata. menyentuh huruf demi huruf untuk merangkai kata membentuk seuntai kalimat yang indah. tapi tidak untuk mengungkap pun melukis tentang pertemanan nan indah. allah mempertemukan kita dengan banyak sekali manusia yang berbeda-beda baik fisik, sikap, latar belakang, dan keimanan. bertemu, bersalaman, saling mengenal, lalu dekat menjadi teman seperjuangan. mungkin ada  yang datang lalu pergi. dan tak bisa dipungkiri ada yang datang lalu selalu dihati. saling menyemangati , menjaga dalam doa. memperlakukan seperti saudara sendiri. entah seperti kakak, ataupun adik. ada, kan? jikalau ada, simpan ia dalam tiap robithoh mu. ingat wajahnya ketika robithoh terlatunkan. baik dalam diam atauupun dalam ucap. spesial untuk yang terspesial.. gute nacht, syaima mufida-
"Wahai anakku, kemarilah.."tiba-tiba suara serak ayah mengagetkanku.  Terlihat tubuhnya yang sudah mulai ringkih berjalan kearah meja belajarku. Lalu meletakkan sebuah kotak berbungkus kertas kado berwana pink-warna kesukaanku. "Ini hadiah untukku ayah? Sungguh?" Aku menyambut hadiah pemberian ayah dengan teramat senang. Tatkala aku membukanya, muncullah sebuah kotak musik berbentuk terompet yang memamerkan warna keemasannya. Mengeluarkan alunan nada yang sangat indah. "Maka apabila datang suara yang memekakkan(tiupan sangkakala yang kedua)..."ayah mulai angkat bicara. Nada suaranya datar, raut wajahnya penuh takut. Namun seketika suaranya bergetar,menghilang. Berbagai macam not balok tersusun rapih di dinding kamarku. Sesekali berubah menjadi sosok ibu, ayah, adik, serta sanak saudara yang lain. Serta merta saling menjauhi. Berlarian. Lalu aku terbangun. Mataku menangkap samar orang-orang disekelilingku. Seperti sedang bernyanyi. Ternyata, hari ini ha
"Ramai sekali tempat ini" keluhku. Aku segera mengasingkan diri melewati titian hati yang terlanjur sepi. Aku telah sampai. Sesaatku menjejakkan kaki, aku berfikir. Sepertinya aku sedang ada pada zaman purwakala hidupku. Terbentang lautan luas yang telah lama mati. Terhujam rindu akan masa lalu yang tak sengaja terbuka. Patahan cadik-cadik yang tergenang ditengah lautan bak memori pahit yang masih tersimpan, tak mau menghilang. Ikan-ikan terkapar mengeluarkan bau bacin. Aku tersadar, hatiku menghangus sejak lama. ketika kau berkata; aku tidak mencintaimu lagi. #prosamini #FPMkece #FPMkeren #FPMmelangit #yuknulis! #penulismuda #semangatmuda #indonesia #pantai #perjalanan #tripoflove
Nasehat dari Syikhunaa hadlrotus syech KH.Maimoen Zubeir. "Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah."
Image