Posts

Showing posts from March, 2021

Berani Bermimpi

Kita berani bermimpi menjadi orang yang sukses Menempyg pendidikan tertinggi  Untuk akhirnya kerja dalam posisi terbaik Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang yang sukses Mempunyai bisnis dengan omset tertinggi Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang sukses Kapanpun kita mau bisa keliling luar negeri  Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang sukses  Mempunyai nilai, prestige, dan peran di mata manusia  Doa demi doa kita panjatkan  Tapi,  Kita berani bermimpi menjadi hamba yang sukses  Masuk surga dari mana saja  Melalui huru hara Yaumil akhir dengan mudah  Melalui jembatan sirotol Mustaqim dengan ringan Selamat dari siksa kubur  Dijauhkan dari api neraka  Doa demi doa selalu lalai kita panjatkan Doa demi doa selalu menjadi kesekian diantara mimpi-mimpi dunia  Doa demi doa selalu terbelakang  Doa demi doa selalu hilang entah kemana Dan kembali terpanjatkan setelah ujian tiba Kita berani bermimpi menjadi hamba yang s
Segala hal dalam kehidupan, buruk atau baiknya adalah konsekuensi dalam perjalanan.  Apakah dalam kondisi baik atau buruk, kita sebagai hamba merespon segala kejadian sesuai dengan apa yang Rabb kita mau? Atau sebaliknya. Menjadikan kita hamba yang sudah tahu lemah tapi sombong merespon tiap kondisi dengan seenaknya.  Alih-alih melibatkan Rabb dalam setiap urusan. Logika dan manusia yang menjadi pegangan. Wajar saja, kalau di depan setelahnya akan ada ujian ujian lanjutan. Atau kesenangan yang akan membuat bangkrut di akhir-at.  Semangat kembali lagi, setelah tersesat. Pada jalan pulang yang lurus yang Rabbmu mau. Kembalilah, kepada Rabbmu dengan tenang dan ridho.
- Lupa Bertanggung jawab - Setiap keluarga, pasti ada masa naik turun, jatuh bangkit. Ada masa di mana seorang anak sangat menyusahkan, orangtua menangis. Ada masa di mana seorang anak mebanggakan, orangtua menangis bahagia. Tapi, di masa apapun kita sebagai anak orangtua dengan sabar terus memulihkan lukanya sendiri. Menatap lagi anak-anaknya dengan kasih sayang. Percaya bahwa anak-anaknya akan bersinar. Bersusah payah memperjuangkan hak anak-anaknya tanpa keluh. Walau banyak peluh membanjiri hati. Merasa bertanggung jawab pada anak dari berbagai sisi. Merawat, mendidik, membesarkan, " anak-anak kami harus bahagia!" Kata mereka di tengah malam kalut. Lalu, ketika anak-anaknya beranjak dewasa. Ketika orangtua sudah sulit sekali makan, berbicara, berjalan, tidak ada lagi pekerjaan, teman kerja, tanggung jawab siapa mereka pada masa itu? Sedang, kami sebagai anak seringkali lupa karena perkara dunia yang umurnya tak sepanjang umur mereka. Sedang, kami sebagai anak seringkali lu

apa yang sebenarnya kita cari?

Apa yang sebenarnya kita cari?  Pagi-pagi  Hidup tanpa motivasi  Tahajud tertinggal sekian kali Tanpa merasa bersalah tertinggal dalam hati  Apa yang sebenarnya kita cari?  Solat demi solat terlewati  Beranjak tanpa memberi jeda untuk diri Berlindung dan meminta dari siksa di hari akhir nanti  Apa yang sebenarnya kita cari?  Qobliyah subuh diacuhi  Subuh seadanya tak lagi sadarkan diri  Sedang janji Allah pasti  Apa yang sebenarnya kita cari?  Hari demi hari dibiarkan semakin berlari  Tanpa bacaan zikir pagi dan petang yang terisi  Atau bacaan Qur'an yang semakin ke sini  Tidak tersentuh sama sekali  Lalu, setiap sulit menghampiri  Setiap sempit mendatangi  Setiap gelisah menghadiri  Kita ratapi dan tak mau berbenah diri  Apa yang sebenarnya kita cari?  Hidup di dunia tidak mau berbekal diri  Inginnya akhirat mendapatkan bahagia yang hakiki  Apa tidak malu, setidaknya dengan nikmat yang datang setiap hari? Tulisan ini ditulis untuk mengetuk hati diri sendiri  Yuk kita semangat mera