Rumah Rusak: Sebab Temanku Datang dan Pergi Kuliah
Pernah ga sih, sejak kalian kuliah ada temen yang kuliah kayanya seenaknya masuk kelas? Kalo ditanya kenapa jawabannya gapernah kita ngerti? Atau di organisasi, ada temen yang suka tiba-tiba hilang padahal lagi banyaknya amanah? Kalo ditanya kenapa jawabannya gapernah kita ngerti? Kadang bikin kesel, dia niat ga sih kuliah? Niat ga sih organisasi? Ga sayang apa sama kuliahnya? Kasian ya orangtuanya udah ngeluarin uang banyak-banyak, tapi dia kuliahnya males-malesan.
Atau, di kelas gapernah muncul tapi di organisasi, tempat tongkrongan sore-sore ada. Atau, nongkrong sampe malem kaya gapunya rumah.
Dear, kehidupan yang bertolak belakang seringkali bikin kita gamengerti perbedaan kecuali kita mau duduk sebentar untuk mendengar, memahami. Bahwa ada orang yang kehidupannya gaseberuntung kita, kamu mungkin yang rumahnya terlanjur terlahir ramah sejak kecil sampai kita dan kamu dewasa saat ini.
Rumah rusak adalah kondisi di mana anggota rumah sudah tidak berjalab sesuai peran dan fungsinya. Orangtua yang tidak lagi akur, adik-kakak yang tidak saling menyayangi. Semua orang kehilangan figur untuk tumbuh bersama, yang akhirnya membuat salahsatu di antaranya kehilangan sayap untuk sekedar bersemangat dalam hidup seperti orang lain; menjalani kuliah dan belajar dengan penuh antusias, tersenyum penuh ketika bertemu. Penghuni rumah rusak sebaliknya. Atau bahkan tidak sebaliknya, tetapi ia lakukan penuh untuk tidak berlarut dan menemukan masa depan yang tidak lagi sama dengan kini.
Dear, jika kamu hari ini adalah penghuni rumah rusak. Mencari semangat kuliah pun tidak tahu harus kemana. Teman-temanmu menyemangati sampai bahkan kesal "emang ga kasian sama orangtuamu?" Karena sejatinya kamu tidak pernah mengerti bagaiman caranya semangat dalam hidup, pun memaknai hidup. Terimakasih sudah bertahan sampai sejauh ini, kita sama-sama tumbuh bersama perlahan ya..
Dear, jika kamu hari ini adalah penghuni rumah rusak. Di mana bahagiamu adalah topeng kehidupan. Sepimu adalah teman. Tangismu malam hari adalah racauan yang tiada henti habisnya. Silet yang kau habiskan untuk menyayat-nyayat lenganmu justru mendamaikan. Terimakasih sudah bertahan, kita sama-sama berjuang bersama perlahan ya..
Dear, jika kamu hari ini adalah penghuni rumah rusak. Di mana jalanan adalah rumah terbaik. Teman adalah tempat pulang terdamai. Alkohol adalah perantara tidur yang paling menarik. Terimakasih sudah bertahan, kita sama-sama menguat bersama perlahan ya..
Dear, jika kamu hari ini adalah penghuni rumah rusak. Di mana jiwamu kian hari menjadi monster yang tumbuh karena cacian yang katanya perhatian. Di mana obat tidurmu adalah bantal paling empuk untuk sekedar terlelap melupakan tiap hal yang menghantui. Di mana jembatan-jembatan panjang, tempat-tempat tinggi menarikmu kuat-kuat untuk loncat, mengakhiri hidup sampai disini.
Dear, jika kamu hari ini adalah penghuni rumah rusak. Terimakasih sudah bertahan hidup sampai sejauh ini. Kamu kuat, bahkan lebih kuat dari orang-orang yang mencacimu. Jangan diambil hati, karena orang-orang hanya belum mengerti. Bukan tidak pernah atau tidak mengerti. Kamu tidak perlu membuka diri, mengatakan siapa dan kenapa kamu untuk membuat orang-orang di sekitarmu mengerti.
Kuatmu, Tuhan, bahkan lebih cukup untuk segala hidup yang kau perjuangkan sejauh ini.
Mari tumbuh bersama, menguat bersama.
Hidup ini indah sekali, dari masa lalu yang bersemayam di rumah-rumah pikiran yang berkeliaran.
Kalau hari ini kita sebagai anak adalah titipan untuk orangtuanya. Maka, orangtua adalah titipan bagi anak-anaknya. Pertahankan, bukan untuk dimiliki.
Selamat berbahagia untuk kini, esok dan nanti penghuni rumah rusak tersayang!
Semoga, rumah-rumah itu nanti menjadi rumah-rumah ramah yang diminati banyak orang ♡
Salam sayang,
Syaima
Comments
Post a Comment