Sejarah Dan Definisi Psikologi ( Psikologi Umum 1 )

Hai !

Malam ini saya mau sedikit me-review materi mata kuliah Psikologi Umum 1 yang saya dapatkan selasa lalu oleh Mas Seta. Bagi saya, psikologi itu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari karena berkaitan dengan segala aspek yang berhubungan dengan manusia. Dimana ada manusia pasti ada psikologi. Loh kok bisa? psikologi itu apa sih?  
Psikologi berasal dari bahasa yunani; psyche yang berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Nah, kalau digabungkan berarti psikologi adalah ilmu jiwa. ‘’dan apa itu jiwa? Bagaimana bentuknya?’’ tanya Mas Seta ke semua mahasiswa yang ada di dalam kelas selasa itu. Saya berpikir keras, dan beberapa teman mencoba menerka sesuai pemahaman masing-masing. Mengapa kita harus mengetahui kata jiwa? Pun bagaimana bentuknya? Karena berdasarkan syarat suatu ilmu dapat diakui adalah ilmu itu dapat diukur dan terlihat. Apakah bentuk jiwa terlihat ? Ternyata tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui pasti jiwa itu sebenarnya. Jiwa adalah sesuatu yang abstrak. Oleh karena itu, timbullah banyak perbedaan mengenai definisi psikologi.

 Psikologi berawal dari pemikiran-pemikiran filsuf yunani kuno. Para filsuf ini sudah mempelajari kejiwaan dengan mengartikan kata jiwa menurut pemahaman masing-masing. Berikut pendapat para filsuf mengenai jiwa secara berkembang dari tahun ke tahun; 
1. Thales ( 624-548 SM), mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Menurut Thales, jiwa itu tidak ada seseutu terjadi karena gejala alam dan semua gejala alam berasal dari air. 

2. Anaximander (611-546 SM) berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari apeiron yang artinya tak berbatas, tak berbentuk, tak bisa mati. Beliau berpendapat jiwa seperti konsep Tuhan yang dipercaya ada tapi tidak terlihat. 

3. Anaximenes (490-430  SM), percaya bahwa jiwa itu ada karena segala sesuatu berasal dari udara. 

Sudah kebayang tentang definisi psikologi yang membahas ilmu jiwa dengan beberapa pendapat filsuf diatas? Kalau belum, ada beberapa definisi lain yang lebih konkret menurut filsuf lainnya. 


4. Empedokles (490-430 SM), menyatakan bahwa manusia sama seperti alam yang terdiri dari beberapa empat elemen dasar yaitu  tulang, otot, usus berasal dari bumi atau tanah. Fungsi hidup dari udara, rasio dari api,  dan cairan tubuh dari air.

5. Hipokrates (460-375 SM), berpendapat bahwa jiwa manusia digolongkan ke dalam empat tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang dominan, yaitu  tipe sanguine (riang) yang didominasi oleh darah, tipe melankolis (murung) oleh sumsum hitam, koleris (cepat bereaksi) oleh sumsum kuning,dan flegmatis (lamban) oleh lendir.

 
Pasti kalian udah tidak asing lagi kan dengan empat tipe kepribadian menurut Hipokrates? Hayoo kalian yang mana? :D 

Nah, dari sekian pendapat yang sudah kita ketahui tadi tentang definisi jiwa. Ada tiga serangkai filsuf yang paling berperan penting dalam perkembangan psikologi ratusan tahun ke depan yang disebut dengan Trio-SPA ( Sokrates, Plato, dan Aristoteles).

1. Socrates (469-399 SM), memperkenalkan teknik maeutics, yaitu wawancara untuk memancing keluar pikiran-pikiran dari seseorang. Sokrates percaya bahwa pikiran-pikiran itu mencerminkan keberadaan jiwa di balik tubuh manusia.

2. Plato (427-347 SM), berpendapat bahwa jiwa manusia mulai masuk ke tubuhnya sejak manusia ada dalam kandungan dan mempunyai tiga fungsi, yaitu Logiticon (akal) yang berpusat di kepala,Thumeticon (rasa) yang berpusat di dada, dan Abdomen (kehendak) yang berpusat di perut. 

3. Aristoteles , mengeluarkan teori yang berjudul ‘’The Anima’’ bahwa hewan berbeda dengan  tumbuhan karena hewan memiliki panca indra. Namun, manusia juga berindra tapi memiliki kemampuan mengingat dan kecerdasan.

 
Pemikiran para filsuf terus berkembang sampai pada seorang filsuf Prancis ( era Renaisan), Rene Descartes mencetuskan definisi bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran. Descartes mengemukakan mottonya  yang terkenal ‘’cogito ergo sum’’ ( saya berpikir maka saya ada ), karena menurut beliau segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang dapat dipasttikannya kecuali pikirannya sendiri.

Pasca Renaisan era ilmu faal dimulai, para ahli ilmu faal (biologi) dan dokter mulai tertarik pada masalah-masalah kejiwaan. Mereka berpendapat bahwa jiwa berkaitan dengan susunan syaraf dan refleks-refleks. Setelah penemuan-penemuan itu timbullah definisi-definisi yang mengkaitkan psikologi dengan tingkah laku dan refleks. Salahsatunya Ivan Pavlov( 1849-1936, Rusia) berbendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang refleks dan karena itu ilmu psikologi tidak berbeda dengan ilmu faal. 

Perkembangan-perkembangan definisi berlanjut sampai akhirnya psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. 

Jadi jiwa adalah sesuatu yang abstrak dan diekpresikan melalui perilaku-perilaku yang     behubungan erat dengan susunan syaraf dan refleks-refleks yang ada pada tubuh manusia.

Berdasarkan objek yang diselediki psikologi terbagi menjadi dua yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. 

Psikologi terbagi menjadi beberapa pendekatan atau aliran dalam berbagai perspektif; 
1. Psikologi kognitif (Mind)Psikologi kognitif adalah kajian ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan itu akan dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku manusia. 

2. Psikologi humanistic (Aktualisasi diri)Paham yang mengutamakan manusia sebagai makhluk keseluruhan. Mereka tidak setuju denganpendekatan-pendekatan lainyang memandang manusia hanya dari salah satu aspek. Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik yang mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya sendiri(aktualisasi diri). Sebagai contoh analogi sebuah mobil yang terdiri dari ban, jendela, dll akan dilihat sebagai mobil dalam sudut manapun. Begitupun dengan manusia. Pendekatan ini juga membahas mengenai kebutuhan-kebutuhan manusia secara positif mengenai pangan, cinta, dan termasuk seks. 

3. Psikologi behavioralistic (Learn)Aliran ini didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku seseorang. Pada dasarnya manusia ketika dilahirkan tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterima dari lingkungannya. 

4. Psikoanalisis (Berdasarkan masa lalu)Psikoanalisis diperkenalkan oleh Sigmund Freud(1856-1939)  pada 1909. Freud dikenal denga teori mengenai alam kesadaran. Dimana teori ini muncul sebagai penemuan baru di saat para ahli sibuk dengan alam kesadaran. Ketidaksadaran menurut Freud berisi dorongan-dorongan yang timbuk pada masa kanak-kanak karena banyak tekanan sehingga tidak muncul dalam kesadaran yang dapat mengganggu kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Contoh pada kasus seorang anak kecil yang ibunya menikah lagi dengan pria berkulit gelap, dan pria itu bertindak kasar kepada anak kecil tersebut. Di kemudian hari si anak kecil takut gelap karena pria berkulit gelap.


Dalam ke empat pendekatan atau aliran tersebut, semuanya dapat menyembuhkan dengan pendekatan masing-masing. 

Psikologi memiliki keterkaitan dalam bidang  ilmu lainnya, karena selama bidang itu berhubungan dengan manusia maka ilmu psikologi berlaku. Perbedaan antara seorang psikolog dengan seorang dokter adalah penyembuhan yang dilakukan dengan dua metode yang berbeda. Dokter menyembuhkan dengan obat, sedangkan seorang psikolog menyembuhkan dengan pendekatan-pendekatan melalui komunikasi.

Itu materi yang saya dapatkan pada materi pertama psikologi umum 1 , semoga bermanfaat   




Referensi :
nurulkomala48.blogspot.com
psikologi.or.id
Sarwono W. Sarlito, Pengantar Psikologi Umum. Rajawali perss, 2013

Comments