Perkembangan Definisi-Definisi Psikologi ( Psikologi Umum 1 )
Hari ini saya mau me-review lagi materi dari mas Seta pada pertemuan ke-2 kemarin.
Selasa lalu, tidak begitu banyak materi yang disampaikan oleh Mas Seta, mungkin bisa dibilang kami mempelajari ulang materi tentang sejarah dan definisi psikologi.
" gapapa kita ketinggalan materi, yang penting kalian paham tentang sejarah dan definisi psikologi itu sendiri" jelas Mas Seta.
Kami masih membahas masa sejarah ilmu psikologi sebelum berdiri sendiri dan setelah berdiri sendiri.
Sebelum ilmu psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi ( atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM yaitu melalui para filsuf Yunani Kuno.
Pada zaman Yunani Kuno, para filsuf mendefinisikan psikologi sebagai ilmu jiwa. Mereka mendefinisikan ilmu jiwa itu sendiri secara deduksi, yaitu mengambil kesimpulan dari keadaan umum lalu ke khusus. Sebagai contoh, para filsuf salahsatunya Thales ( 624-548 SM ) yang dianggap sebagai bapak filsafat, mengambil kesimpulan bahwa semua yang ada termasuk jiwa berasal dari gejala alam. Dan gejala alam itu sendiri berasal dari air. Pada zaman ini definisi psikologi ( ilmu jiwa ) masih terdengar abstrak karena bersifat dogmatis.
Pemikiran para filsuf Yunani Kuno berkembang terus sampai pada zaman Renaisan. Pada zaman ini, juga dimulai era Ilmu faal. Para filsuf pada zaman Renaisan, mendefinisikan psikologi ( ilmu jiwa ) secara induksi, yaitu mengambil kesimpulan dari keadaan khusun untuk diperlakukan secara umum. Sebagai contoh pada zaman Renaisan ada seorang filsuf Inggris bernama George Barkeley (1685-1753), mengemukakan pendapat bahwa segala sesuatu berasal dari penginderaan, bukan kesadaran atau rasio. Menurutnya, rasio hanya mengikuti apa yang diserap oleh penginderaan. Oleh karena itu, dalam pandangan Barkeley psikologi adalah ilmu tentang penginderaan (persepsi).
Pada era Ilmu Faal, dimulai dengan Sir Charles Bell ( 1774-1842, Inggris ) dan Francois Magendie (1783-1855, Prancis) mengemukakan syaraf-syaraf sensorik (pengindraan) dan syaraf-syaraf motorik memengaruhi gerak dan kelenjar-kelenjar. Para ahli lain sebagaimana Paul Brocca ( 1824-1880, Jerman) mengemukakan pusat bicara ada di otak. Setelah penemuan-penemuan itu timbullah definisi-definisi tentang psikologi yang mengaitkan psikologi dengan tingkah laku. Ivan Pavlov (1849-1936, Rusia), misalnya mendifinisikan psikologi sebagai ilmu tentang refleks dan karena itu psikologi tidak berbeda dari ilmu faal.
Perkembangan definisi-definisi psikologi masih berlanjut hingga sekarang. Para psikologi modern mengemukakan definisi psikologi, di antaranya ;
" psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya." ( Gardner Murphy, 1929)
" psikologi adalah studi tentang hakikat manusia" ( Boring, Edwin G., Herbert S. Langfeld, Harry P. Weld, 1948)
" psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan." ( Clifford T. Morgan,1966)
Perdebatan tentang definisi psikologi masih berlanjut dan semakin sulit bahwa ada satu definisi yang berlaku secara umum. Definisi-definisi berkembang untuk memenuhi psikologi yang objektif dan terukur sebagai syarat penting ilmu pengetahuan.
Syarat penting ilmu pengetahuan :
1. Objek
2. Metoda
3. Sistematis
4. Universal
Dalam buku " Pengantar Psikologi Umum" Sarlito W. Sarwono, mendefinisikan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Sarlito memakai definisi psikologi tersebut sebagai pegangan dalam membicarakan psikologi, karena sangat sulit jika kita mempelajari psikologi tanpa acuan definisi yang menjadi pegangan. Adapun definisi-definisi yang berbeda-beda, pada hakikatnya mempunyai persamaan. Persamaan-persamaan itulah yang akan dijadikan acuan oleh Sarlito dalam buku tersebut.
Dalam definisi-definisi tersebut mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1. Ilmu Pengetahuan, yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu.
2. Manusia, makin lama objek materiil psikologi makin mengarah kepada manusia karena manusialah yang paling berkepengingan dalam ilmu ini.
3. Lingkungan, yaitu tempat di mana manusia itu hidup, menyesuaikan diri dan mengembangkan dirinya.
Berikut perkembangan definisi dari zaman ke zaman yang saya pelajari, Mas Seta juga menambahkan lingkup pekerjaan psikologi yaitu terbagi menjadi dua, pelayanan dan industri. Contoh pada bidang pelayanan seperti konsultan, dan pada bidang industri yaitu HRD.
Tambahan berikutnya, laboratorium pertama psikologi terdapat di Leipzig, Jerman tahun 1879 oleh Wilhem Wundt ( bapak psikologi modern )
Semoga bermanfaat ! :)
Sumber referensi :
Sarwono, S. W. (2012). Pengantar Psikologi Umum. RajawaliPers
Comments
Post a Comment