Psium1 #7

Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri




Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri artinya psikologi sudah memenuhi persyaratan berdirinya suatu ilmu, yaitu objektif, sistematis, terukur, adanya metoda dan bersifat universal.

Adapun tokoh-tokoh pada masa ini, di antaranya adalah :

1.       Wilhelm wundt(1832-1920)
Wilhelm wund adalah tokoh penganut strukturalisme dan asosianisme serta tokoh psikologi eksperimental. Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada tahun 1879. Teori Wundt adalah tentanh sistematika psikologi yang menjadi 3 periode, yaitu :
-          Periode prasistematik : teori tentang persepsi serta perbedaan atara perasaan dan pengindraan.
-          Periode elementisme : teori yang menggambarkan jiwa sebagai elemen-elemen yang terdiri dari pengindraan, perasaan, dan sebagainya yang dihubungkan satu sama lain dengan asosiasi.
-          Periode empirisme : perasaan terbagi menjadi 3 dimensi ( senang/tak senang, tegang/tak tegang, semangat/tenang)
2.       Edward Badford Titchener (1867-1927)
Titchener tidak mempunyai aliran sendiri. Ia menentang teori emosi dan atensi Wundt. Beberapa saran dari titchener untuk psikolog adalah:
-          Psikolog seharusnya mempelajari kesadaran manusia, terutama aspek pengindraan
-          Psikolog seharusnya menganalisis proses mental ke dalam elemen-elemen sedemikian rupa, sehinnga dapat menemukan kombinasi serta hubungan satu sama lain.
3.       Herman Ebbinghaus (1850-1909)
Ebbiinghaus merupakan tokoh yang pertama kali melakukan penelitian mengenai proses belajar dan ingatan. Ia membuat kurve retensi dalam eksperimennya. Hukum ebbinghaus adalah ;
‘’ makin banyak hal yang ingin dipelajari, makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding’’

Menurut ebbinghaus, proses mengingat dan lupa terjadi secara otomatis dan mekanistis. Sumbangannya tehadap psikologi di antaranya adalah psiko fisik, ingatan dan persepsi visual.
4.       George Elliah Muller (1850-1934)
Teorinya adalah tentang ‘’the right associative procedur’’ yaitu proses mengingat dan lupa tidak mekanistis dan otomatis melainkan ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan.
5.       Oswald Kulpe (1862-1915)
Ia mengatakan bahwa pikiran tudak terkait pada pengindraan.
6.       Karl Buhler (1879-1963)

Karl buhler menentang elementisme. Menurutnya, kejiwaan harus dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. 




Sumber Referensi : 
Sarlito W. Sarwono, Berkenalan Dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi 

Comments