Posts

Musibah; Teguran atau Ujian?

Kalian pernah gak, suatu waktu dapet musibah dan bertanya ke diri sendiri: Apa yang baru saja dilakukan atau kenapa sih Allah ngasih musibah ini?  Saya ingin berbagi sedikit cerita hari ini, yang semoga bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya. Siang ini, saya sudah janji dengan seorang teman ingin mengantar dia membeli baju dan sepatu di daerah Bekasi. Ketika mau jalan, saya ingat kalau saya tidak ada uang cash sama sekali, dan tahu kalau bensin di motor hanya satu setrip. Niatnya, saya ingin meminjam cash ke adik, biar ketika di SPBU langsung isi bensin. Tapi, saya urungkan, karena pasti tidak mau diganti. Akhirnya, saya memilih untuk repot ke ATM dulu, baru mengisi bensin.  Sesampai di spbu, dengan yakin saya memencet pin di tombol mesin ATM. Lalu, memencet jumlah yang ingin saya tarik. Tapi, notif yang keluar pin salah. Saya bingung, kok bisa salah? Akhirnya, saya mencoba lagi pin yang biasanya memang saya gunakan atau saya jadikan alternatif. Salah lagi. Lalu, saya lupa kala...

Perjuangan Seorang Ibu

Siang ini, saya menjenguk salahsatu karyawan yayasan yang habis melahirkan bersama seorang pengajar di yayasan juga. Seharusnya, kami menjenguknya di hari Jumat, sampai akhirnya Allah takdirkan hari ini, yang bahkan hampir saja tidak jadi kalau tidak dipaksakan.  Awalnya, saya tidak terlalu suka dengan silaturahmi, jenguk menjenguk. Tapi, karena umiabi dan kakak-kakak saya terbiasa silaturahmi dan jenguk menjenguk, akhirnya saya terpaksa harus  melatih diri untuk melakukan ini ke karyawan yayasan yang ada di Depok, karena mereka semua sudah tinggal di Sukabumi. Dan akhirnya, saya jadi terbiasa juga melakukan ini ke teman-teman, guru atau kakak seiman jika saya sehat dan mampu. Tidak jarang, akhirnya saya mengenal sampai ke orangtua masing-masing dan orangtua mereka mengenal saya.  Yang namanya silaturahmi, tidak mungkin datang tanpa buah tangan. Kami membawa hadiah perlengkapan untuk bayi tersebut. Ketika sampai, kamu disambut dengan sangat baik.  Dengan rumah yang l...

[Bentuk Apresiasi Allah]

Suatu waktu, ada seorang teman yang me-reply status saya. Status tersebut berisi sebuah apresiasi untuk seorang teman yang berhasil melewati kekhawatirannya karena ingin menjadi narasumber di sebuah acara kali pertamanya. "gue ngisi berkali-kali gaada yang giniin," katanya. Lalu, saya tertawa dalam hati. Di momen lain, dia juga berbagi cerita karena tidak ada yang memposting dirinya ketika mengisi sebuah acara bergengsi. Mungkin hanya satu orang memposting dirinya--yang katanya itu bentuk apresiasi. Di momen lain, dia juga berbagi cerita ketika dia berhasil meraih atau menjuarai sesuatu. Orang lain akan bilang, "Wajar aja, dia kan anak dari si A" Di momen lain, ada banyak orang yang membicarakan dirinya dan sangat mengapresiasi. Di momen lain, ada banyak orang yang merasa terselamatkan karena beberapa kali dirinya mematahkan kekhawatiran. Di momen lain, ada banyak orang yang mengikuti gaya kepemimpinannya, terpengaruhi karena begitu baik komunikasinya. Di m...
Hari itu, senja menjadi saksi. Hidup senantiasa memiliki akhir. Dear, Allah.. Masa lalu yang buruk, bolehkah aku bayar dengan setiap usaha meski ujiMu selalu ada di setiap perjalanan. Meski dua bulan lalu, keping yang sudah kujaga dengan hati-hati harus hancur seperdetik. Hijrahku, Allah hanya Engkau sebaik-baik pemilik pandangan terbaik, sebaik-baik pemilik penglihatan terbaik, sebaik-baik pemilik pengetahuan terbaik. Aku meminta dengan permintaan yang amat, selamatkan aku dari jahannam, dan aku meminta surga yang di dalamnya Engkau bangunkan rumah untuk aku dan keluargaku berkumpul. Dengan tertatihnya juangku mencari ridhoMu. Takdirkan aku, menempati JannahMu. Sungguh, Engkau tempat pulang terbaik. Tempat mengadu berharap terbaik. Tempat diskusi dan pemberi jawaban terbaik. Bersamai dan tuntun aku, selalu. Sampai mataku, layak menatap wajahMu.. 

Jangan Sekedar Doa, Pastikan Terkabul #KekuatanDoaPart1

Meski terkabulnya doa adalah haknya Allah. Tapi, bukankah Allah tidak pernah tidak mengabulkan doa?  Beberapa belas tahun, duduklah seorang anak perempuan yang dekat sekali dengan ayahnya. Ia duduk persis di belakang ayahnya.  Berbulan-bulan menuju tujuan dan arah pulang yang sama.  Setiap Minggu menjemput anak perempuannya di sebuah pesantren hanya untuk menuju rumah sakit daerah ternama; RSUD Pasar Rebo.  Sang ayah sampai di parkiran tempat di mana ia menghafal Al-Qur'an. Menyambutnya dengan senyum, dan membukakan pintu belakang taksi berwarna biru yang sudah dipesan.  _"ayo khaulah, ayah sudah ambil antrian. Kita nomer 270. Sekitar, jam 9 malam kita masuknya"_  Jam menunjukkan pukul 16.00, 5 jam yang rasanya akan sia-sia hanya menunggu giliran masuk poli paru-paru di ruang tunggu.  _"Kamu udah makan? Kita ke pizza HUT dulu aja ya"_  Sepanjang perjalanan, khaulah yang duduk sendirian hanya bisa mendengarkan apapun yang ayah bicarakan. Penyakitny...

Berani Bermimpi

Kita berani bermimpi menjadi orang yang sukses Menempyg pendidikan tertinggi  Untuk akhirnya kerja dalam posisi terbaik Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang yang sukses Mempunyai bisnis dengan omset tertinggi Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang sukses Kapanpun kita mau bisa keliling luar negeri  Doa demi doa kita panjatkan  Kita berani bermimpi menjadi orang sukses  Mempunyai nilai, prestige, dan peran di mata manusia  Doa demi doa kita panjatkan  Tapi,  Kita berani bermimpi menjadi hamba yang sukses  Masuk surga dari mana saja  Melalui huru hara Yaumil akhir dengan mudah  Melalui jembatan sirotol Mustaqim dengan ringan Selamat dari siksa kubur  Dijauhkan dari api neraka  Doa demi doa selalu lalai kita panjatkan Doa demi doa selalu menjadi kesekian diantara mimpi-mimpi dunia  Doa demi doa selalu terbelakang  Doa demi doa selalu hilang entah kemana Dan ke...
Segala hal dalam kehidupan, buruk atau baiknya adalah konsekuensi dalam perjalanan.  Apakah dalam kondisi baik atau buruk, kita sebagai hamba merespon segala kejadian sesuai dengan apa yang Rabb kita mau? Atau sebaliknya. Menjadikan kita hamba yang sudah tahu lemah tapi sombong merespon tiap kondisi dengan seenaknya.  Alih-alih melibatkan Rabb dalam setiap urusan. Logika dan manusia yang menjadi pegangan. Wajar saja, kalau di depan setelahnya akan ada ujian ujian lanjutan. Atau kesenangan yang akan membuat bangkrut di akhir-at.  Semangat kembali lagi, setelah tersesat. Pada jalan pulang yang lurus yang Rabbmu mau. Kembalilah, kepada Rabbmu dengan tenang dan ridho.